Salah seorang rekan saya
mengingatkan bahwa blog ini mati suri. Jadi saya coba hidupkan lagi dengan
cerita pertama yang akan saya mulai adalah tentang rekan yang mengingatkan saya
tentang blog ini. Di bawah ini adalah percakapan saya dengan 2 orang yang
seperti kucing dan anjing, sebut saja Catty dan… Buddy (Doggy terlalu
kebinatangan). Note: Buddy ini rekan yang mengingatkan saya tentang blog ini.
Catty dan Buddy seperti paduan bahan sambel (tadi kucing dan anjing, sekarang
sambel, terima aja ya), bisa bikin saya mulas (karena banyak tertawa). Apalagi
kalau ada 2 orang lagi, sebut saja Rabbit dan Abang (bayangkan: Abang tukang
kelinci) saya bisa merasa gila sekaligus bersyukur karena saya sadar bahwa saya
paling waras diantara mereka.
Ceritanya berawal ketika saya dan
Catty akan mudik ke Serang, kami berencana berangkat sepulang dari kantor.
Buddy sudah berangkat duluan tepatnya dia ijin pulang cepat sebagai antisipasi
jalanan akan sangat macet karena arus mudik lebaran qurban. Jujur saya dan
Catty tidak menganggap kemacetan itu sesuatu yang WOW, toh cuma ke Serang,
bukan ke Tegal misalnya. Karena capek seharian bekerja, pergerakan kami lambat.
Sudah terlanjur malam, ya kemalaman sekalian, mungkin jalan akan berangsur
lengang, pikir kami.
Kami berangkat jam8 malam. Naik
busway menuju slipi. Di busway penuhnya minta ampun, jalananpun penuh tiada
tara. Diantara hempitan manusia ini, ada BBM masuk dari Buddy.
Buddy : Nyai hendak naik dari mana? Bisa dipastikan bus penuh, hati-hati
ah.
Karena sumpek, sensi, saya dan
Catty membaca kalimat Buddy seperti ledekan, seperti menakut-nakuti, bukan
kekhawatiran atau perhatian. Catty menyambar BB saya.
Catty : Matiii aja lo, kasih advice kayak gini.. *salam fingercross * Catty.
Doain ngga penuh dooong!
Buddy : Makanya ini ditanya mau naik dari mana. Kalo bisa ke terminal
biar duduk. Tapi berhubung udah nyolot duluan. Ya saya mah mau tidur aja lah
ya.. Dududuuu~
Saya : Tapi gue kan ngga nyolot *salam cinta* Saya. Telat juga sih.
Ini udah di busway
Buddy : Rencananya mau kemana? Masa gak pengalaman juga sih kalo mau
libur begini ih.
Saya : Kita baru aja sampai di Slipi, lagi nunggu bus ke Serang.
Buddy : What? Baru nunggu bus ke Serang?
Saya : Yup, penuh-penuh semua busnya.
Buddy : I told ya
Saya : Then? Should I say "wow"? – Saya mulai kesal
karena perkataan Buddy bukannya menenangkan malah memperkeruh suasana. Saya
menunjukkan BBM ini ke Catty.
Buddy : Halah!
Catty : Sapiii lu, jahat *Catty*
Buddy : Perasaan udah dibilangin dah jangan pulang malem. Makanya tadi gue
ijin pulang cepet di kantor. Tadi aja gue berdiri di bus, padahal masih siang.
Di Slipi rame banget orang yang mau naik bus ya? Pada brebut?
Saya : Kepepet ih, kerjaan lagi hectic banget. Ga bisa ijin pulang
cepet. Jangankan itu, gue aja baru nyadar lebaran besok tuh kemaren.
Buddy : Parah! Jangan terlalu gitu ah kerjanya, di luar dunia kerja
masih banyak yg lebih indah. Sayang buat dilewatin karna kerjaan aja.
Saya : Lebaran besok ngga bakal dilewatin kok, ini juga bakal dapet
bus cuma harus bersabar aja.
Buddy : Tadinya gue mau naik motor, tapi lg kurang fit. Maaf ya ngga
jadi bareng – Awalnya saya mau dibonceng Buddy, naik motor Buddy, ke Serang.
Saya : Lagian sama Catty juga, masa dia sendiri.
Buddy : Biarin! Dia di pentil aja kalau ikut. Jangan kasih BB lo ke
Catty. Nanti gue disuruh mati lah, dikatain sapi lah, aneh-aneh aja dia mah.
Saya sih waktu baca langsung
ketawa sama pernyataan Buddy terakhir. Lumayanlah bikin saya dan Catty
ketawa-ketiwi di pinggir jalan kota jakarta yang berdebu ini, sampai akhirnya
kami dapat bus sekitar pukul 22.30 WIB.
Ini baru segores cerita tentang mereka.
1 cuap-cuap:
i see that Buddy was protecting his friends even look ignorant :)
Post a Comment